Faktagarut.id || GARUT.- Guna mengoptimalkan aliran air dan mengurangi resiko banjir ke pemukiman saat terjadinya musim penghujan. UPT Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Garut. Bekerjasama dengan Perkumpulan Petani Pemakai Air (Mitra P3A) dan Masyarakat diwilayah Kp. Lempeggan, Kecamatan Garut Kota. Melakukan Pengerukan Daerah Irigasi Cimaragas.
Kepala UPT PUPR Kecamatan Garut Kota H.Mulyadi saat ditemui awak media di lokasi menyampaikan, pengerukan sedimentasi di Daerah aliran Irigasi Cimaragas dengan menggunakan alat berat ini dilakukan guna mengantisipasi terjadinya banjir. Sekaligus untuk mengoptimalkan aliran air ke daerah pertanian.
“ Alhamdulillah selain dari PUPR, P3A pengerukan daerah aliran irigasi di Cimaragas saat ini juga dibantu masyarakat setempat dan juga tokoh masyarakat yang diwakili Pak Iwan, turut membantu pelaksanaan,” ujar H.Mulyadi, Kamis (31/8/2023) siang.
Kata ia, Irigasi Cimaragas saat ini dilakukan pengerukan sedimentasi yang hampir mencapai kedalaman 90 persen ke titik Nol. Bahkan lanjut disampaikan, akibat pendangkalan yang disebabkan material yang terbawa oleh air dari hulu. Aliran Irigasi Cimaragas tersebut seringkali banjir saat hujan dengan intensitas cukup tinggi.
“Saat musim hujan beberapa bulan lalu aliran irigasi ini sering banjir ke daerah pemukiman warga yang ada di wilayah irigasi, yang dikarenakan adanya pendangkalan,” ucapnya.
BACA JUGA : Proyek Pembangunan Kantor Dishub Tak Mengindahkan Tahapan Awal Pelaksanaan pekerjaan
https://faktagarut.id/proyek-pembangunan-kantor-dishub-dengan-anggaran-3-miliar-lebih-tak-mengindahkan-tahapan-awal/
Lebih jauh disampaikan H.Mulyadi, aliran air irigasi Cimaragas tersebut mengaliri kawasan-kawasan pertanian warga dibeberapa tempat.
“Irigasi Cimaragas ini mengaliri pertanian, bahkan alirannya hingga ke wilayah kecamatan karangpawitan, dan saat ini pengerukan baru dilaksanakan kurang lebih 600 Meter,” terangnya.
BACA JUGA : Pasca Kebakaran, TPA Pasir Bajing Jadi Sorotan Penilaian Sertifikat Adipura
https://faktagarut.id/pasca-kebakaran-tpa-pasir-bajing-jadi-sorotan-penilaian-sertifikat-adipura/
Pihaknya juga mengungkapkan, di beberapa tempat UPT PUPR juga telah melakukan pemeliharaan rutin mulai dari normalisasi saluran drainase, hingga melakukan pengontrolan beberapa badan jalan diwilayah perkotaan Garut. Mengingat saat ini Kabupaten Garut akan dikunjungi Tim penilai sertifikat Adipura.
“ Saat ini kita terus memantau lokasi baik itu Drainase atau jalan dibeberapa tempat, bahkan saya pantau hingga tengah malam. Berkeliling dikhawatirkan adanya sampah yang mengakibatkan tersumbatnya aliran drainase sehingga bisa mengakibatkan air meluap ke badan jalan, bahkan tidak hanya drainase kita juga pantau Beberapa ruas jalan dikawatirkan adanya jalan yang berpotensi atau membahayakan hingga menyebabkan kecelakaan,” pungkasnya. (Indra R)
Editor : Thio