Faktagarut.id || GARUT.- Menjamurnya apotek atau toko obat yang menjual obat-obatan dan juga makanan ditengah masyarakat diberbagai tempat diwilayah kabupaten Garut, tentunya perlu pengawasan yang lebih ketat lagi dari Dinas terkait.
Hal itu mengingat saat ini sering terjadinya isu transaksi peredaran obat ataupun makanan yang dijual secara bebas, meski sampai saat ini belum ada temuan atau keluhan mengenai peredaran obat ilegal ataupun kadaluarsa yang masih diperjualbelikan di apotek dan toko obat.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut dr.Leli Yuliani mengaku saat ini pihaknya terus berupaya mencoba untuk melakukan pengawasan yang lebih optimal.
“ Karna memang saat ini apotek atau toko obat digarut itu memang banyak menjamur, tentu kita perlu meningkatkan pengawasan yang lebih optimal ya,” ujar dr. Leli saat ditemui faktagarut.id. Senin (29/05/2023) siang.
Diakui Leli, pengawas yang dilakukan olehnya (Dinkes-red) sudah dilakukan, namun dirasa belum optimal.
“ Kita sudah melakukan pengawasan itu, namun belum semua tempat dikunjungi. Kalau apotek sudah dikunjungi, tapi toko obat belum semua ter kunjungi,” katanya.
Mengenai BPOM yang melarang 2 zat berbahaya untuk bahan obat sirup, yang sempat beredar isu obat Paracetamol sirup yang dapat memicu gangguan ginjal misterius pada anak. Pihaknya mengaku sampai saat ini masih terus dipantau.
“ ia itu terus kita pantau ya sebetulnya, yang aman yang menurut BPO aman ya kita juga menyampaikan itu aman, tapi kalau belum dikeluarkan BPOM ya kita juga tidak,” jelasnya.
Sambung Leli, selain obat terkait makanan yang diperjualbelikan di sekolah-sekolah juga terus dilakukan pengawasan, termasuk mengecek ke sekolah-sekolah.
“ Karena lokasi yang memang dianggap rawan kan disekolah-sekolah ya, nah itu sudah kita lakukan oleh bagian kesehatan lingkungan,” tandasnya. (Indra R)
Editor : YF
DinKes Garut Bakal Mengoptimalkan Pengawasan, Mengingat Saat ini Toko Obat Di Garut Makin Menjamur
