GARUT.- Jelang 1 Muharram 1444 Hijriah, atau tahun baru Islam 2022. yang jatuh pada tanggal 30 Juli 2022. Puluhan Warga Kp. Dayeuhandap, RT 02 RW 03 Menggelar doa bersama dilokasi banjir, tepatnya di Pasilitas Umum milik warga setempat. Kamis (28 Juli 2022) Malam
Doa bersama yang dilaksanakan oleh seluruh Penyintas Banjir di kampung Dayeuhandap tersebut, selain menyambut tahun baru Islam yang tinggal beberapa hari lagi. Juga bertujuan untuk memohon keselamatan, kesejahteraan dan meningkatkan keimanan kepada Allah SWT.
Hadir dalam kesempatan doa bersama Jelang 1 Muharram 1444 Hijriah di Kampung Dayeuhandap tersebut yakni,
Bendahara Badan Nasional Syarikat Islam Tanggap Bencana atau SIGAP Indonesia Anggun Darani, Tokoh Masyarakat, Ketua RW 03 Tedi, didampingi Ketua Relawan Kemanusiaan lingkungan RW 03 Sani Zulkarnain juga para relawan serta puluhan warga penyintas banjir.
“ Tentunya doa bersama ini, kita laksanakan bertujuan untuk memohon keselamatan, kesejahteraan dan meningkatkan keimanan kepada Allah SWT, ” ujar Sani Zulkarnain Didampingi Ketua RW setempat.
Sambung ia, pihaknya juga berharap dengan dilaksanakannya doa bersama ini. Musibah yang sebelumnya menimpa warga diwilayah Garut khususnya diwilayah Dayeuhandap bisa membawa hikmah.
“ Hikmah di balik musibah bagi mukmin hendaknya menjadi proses penyadaran, pembelajaran, dan pendewasaan mental spiritual, sekaligus sebagai bahan muhasabah, tadabur, dzikrullah, dan taqarrub ila Allah (pendekatan diri kepada Allah),” tuturnya
Sementara ditempat yang sama, Anggun Darani selaku Bendahara Badan Nasional SIGAP Indonesia, mengaku bangga sekaligus terharu bisa kumpul bersama warga penyintas dan pengurus relawan lingkungan RW 03 Kampung Dayeuhandap.
“ Jujur saya senang berada ditengah-tengah warga atau penyintas banjir dilokasi ini, terlebih kekompakan warga dilingkungan ini terlihat masih kental,” kata wanita yang menjadi Wakil Kepala Satuan Tugas Badan Nasional SIGAP INDONESIA.
Doa bersama yang dilaksanakan di Area lokasi Banjir bandang tersebut dipimpin langsung oleh ustadz Sholeh.
Berdasarkan pantauan awak media dilapangan, usai doa bersama, puluhan warga penyintas banjir dan relawan serta Satuan Tugas Nasional SIGAP Indonesia, langsung menyantap makanan (Nasi liwet-red) bersama, yang sengaja disajikan warga dilingkungan setempat. Pungkasnya (Indra R)