Faktagarut.id || GARUT.- Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) So Bitode Wira Indonesia, menggelar acara Penutupan pembelajaran angkatan V dan pelepasan Peserta Magang ke Jepang yang dilaksanakan di Aula Kantor Bank BJB Garut, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Jum’at (23 Juni 2023) siang.
Hadir dalam kegiatan tersebut Direktur LPK So Bitode Wira Indonesia Dadan Muhammad Arifin, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Garut Hj Erna Sugiarti yang diwakili Kepala Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Garut, Komarudin, Kabag Ren Polres Garut Kompol Asep Dedi Sudrajat S.H ,M.A.P, Kepala Bank BJB Garut dan juga 56 peserta Magang berikut juga tamu undangan lainnya.
Direktur Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) So Bitode Wira Indonesia Dadan Muhammad Arifin menyampaikan peserta yang saat ini magang di LPK So Metode Wira Indonesia berawal sejak Tanggal 25 Maret 2023 lalu. Bahkan tahapannya dilaksanakan terus dilakukan hingga tahapan seleksi wawancara disini alhamdulillah terpilih sebanyak 56 peserta.
“ Alhamdulillah dari 56 yang paling tercepat itu di tanggal 26 berangkat ke Jepang, sisanya bertahap dan terakhir di Bulan Desember,” Ujar Dadan saat ditemui sejumlah awak media usai pelaksanaan kegiatan.
Kata dia, peserta yang berangkat magang ke jepang saat ini akan magang disana (Jepang-red) selama 3 tahun lamanya. Disana nanti, setelah di Jepang mereka bisa nambah jadi Magang kembali selama 2 tahun kalau tidak ganti Visa Magang Ke Tokutei Ginou.
“ Peserta disini ini terbanyak untuk
Bidang perawat, konstruksi, pengelasan dan pengolahan makanan juga pengecatan,” Katanya.
Ia menilai jika pemagangan ke Jepang ini memiliki manfaat yang cukup banyak. “ Memang kami pikir ini program bagus dan memang ke depannya juga masih ada terus berkelanjutan, program-program ini terutama untuk Kabupaten Garut, dan kami mohon teman-teman kita itu (peserta-red) banyak yang kurang mampu untuk ke jepang dan banyak juga yang memang kurangnya mendapatkan informasi yang bener-bener valid untuk mengenai ke program magang ke Jepang ini,” tuturnya
Sambung ia, mengenai izin dan lain sebagainya insaalloh untuk LPK So Bitode Wira Indonesia tentunya bisa dipastikan resmi. Tinggal bagaimana kita LPK bisa berkolaborasi dengan pemerintah setempat untuk mendorong anak-anak di kabupaten Garut, yang tentunya punya hak untuk sukses di jepang dan kembali ke tanah air dengan aman dan bisa mengembangkan usahanya kembali disini.
“ Saat ini Banyaknya pelaku kejahatan TPPO dan segala macam. Namun jangan khawatir, alhamdulillah LPK kami resmi memiliki izin lengkap. Dan kami tentunya siap berkolaborasi dengan pemerintah untuk mendukung anak-anak yang memiliki hak, agar bisa sukses,” jelasnya
Lanjut disampaikan lebih jauh. Latar belakang pendidikan peserta dari jurusan SMK/sederajat dimulai dari usia 18 tahun sudah bisa Magang dari mulai mengikuti pembelajaran bahasa Jepang bisa sekitar 4 sampai 6 bulan. Namun untuk sampai pemberangkatan perlu 10 bulan, itu juga kalau yang dimulai dari nol (dasar-red).
“ Untuk pemberangkatan dari LPK kita tentunya diawali terlebih dulu dari mulai memberikan pelatihan, baik pembelajaran bahasa jepang, itu dilakukan di LPK mitra kita. Dan untuk pemberangkatan tentunya dipastikan juga dokumennya lancar, dan itu bisa tiga sampai empat bulan, dan nanti akan ditempatkan baik itu di Tokyo, Osaka, Oita, Fukuoka, Aichi Keng dan banyak lagi,” tuturnya.
Pihaknya juga menjelaskan untuk upah Magang, itu sama dengan UMR di Jepang. Namun perbedaannya tidak memperoleh Bonus dari Perusahaan.
“ Gaji dikisaran Rp.15 Juta sampai Rp 16 Juta, itu bersih sudah dipotong pajak, Asuransi dan apartemen,” katanya
Sambung ia, untuk anggaran keberangkatan saat ini murni mandiri Peserta, tercapainya keberangkatan itu berkat peran serta Bank BJB dengan adanya pinjaman KUR TKI yaitu program pembiayaan untuk pemberangkatan ke luar negeri.
Kita juga berharap untuk bisa dapat kolaborasi, halnya tadi memang tadi masalah untuk Jepang itu informasi yang kurang valid dan uang. karena lembaga kita, saya tegaskan kita tidak boleh mengelola keuangan anak-anak. Makanya kalau anak anak tidak punya sendiri, maka pihak ketiga bisa memfasilitasi untuk biaya dengan cara pinjaman.
“ Jadi Gaji itu tidak masuk ke lembaga, namun langsung dari perusahaan ke anak anak (peserta magang-red) dan untuk sistem Perbankan inipun mereka yang cicil langsung ke Bank,” jelasnya
Pihaknyapun tentunya berharap. Pemerintah daerah kabupaten Garut Bisa mendukung betul-betul program program dari LPK So Bitode Wira Indonesia.
“ kita harapkan Pemkab untuk mendukung sepenuhnya, karena memang nanti saat balik lagi ke Indonesia selain bisa menjadi Devisa Negara juga mudah mudahan anak-anak ini bisa membuka peluang usaha atau lapangan kerja di Garut,” harapnya
Mudah-mudahan karena memang banyak sekali di sini terutama informasi, karena mungkin di sini satu-satunya kita (LPK So Bitode-red) di Garut informasi yang memang masuk ke masyarakat, informasi yang memang masuk ke pelaku LPK itu masih kurang jelas dan memang hubungan kongkritnya memang anak-anak di pelosok yang memang punya prestasi dan lain-lain itu kepentok biaya.
Ia mengakui, untuk peserta LPK-nya saat ini tidak hanya dari diikuti oleh anak dari kabupaten garut saja. Namun ada dari berbagai daerah lainnya seperti Bengkulu, Medan, Lombok dan Sulawesi. Pungkasnya. (Red/***)
Editor : Indra R