Faktagarut.id || GARUT.- Selain wakil Bupati Garut dr Helmi Budiman yang mengeluhkan dengan banyaknya tumpukan material bekas galian dibeberapa tepi jalan untuk pemasangan kabel fiber optik yang diyakini berfotensi terjadinya kecelakaan.
Disisi lain Dewan Pimpinan Pusat Forum Pemuda Peduli Garut (DPP FPPG) juga turut menyoal Proyek galian untuk pemasangan kabel fiber optik yang dinilai cukup membahayakan para pengguna jalan, lantaran bekas galian dibeberapa tepi jalan di daerah Garut belum diperbaiki kembali seperti semula.
Bahkan, selain melakukan investigasi lapangan Ketua Umum DPP FPPG. Asep Nurjaman, juga mendatangi Kantor DPRD Garut, untuk melakukan Audensi terkait proyek galian yang tengah dikeluhkan warga masyarakat belum lama ini.
“ Betul kita tadi melakukan Audensi dengan pihak DPRD yang langsung diterima oleh Ketua Komisi II dan beberapa Anggota DPRD Komisi II lainnya, dan hadir juga tadi Kadiskominfo, Perwakilan Dinas PUPR, Dari Dinas LH Bidang penataan, juga Satpol PP dan pihak Telkom,” Lanjutnya.
Kata ia, dari hasil Audensi bersama DPRD dan Dinas terkait menghasilkan beberapa poin. Yang mana dalam surat yang ditandatangani dan disepakati bersama dengan DPRD dan Dinas terkait tersebut, yang dijadikan bahan untuk ditindaklanjuti. Menghentikan untuk sementara kegiatan penggalian.
“ Jadi mulai besok 1 Agustus 2023, kegiatan penggalian fiber optik yang tengah berjalan dibeberapa samping jalan itu dihentikan terlebih dahulu. Sebelum bekas galian fiber optik tersebut diperbaiki lagi seperti semula,” ucap Ketum DPP FPPG, kepada Faktagarut.id melalui telpon Whats’App pribadinya. Senin (31 Juli 2023) siang.
Ia menambahkan, seumpamanya besok masih ada yang melakukan kegiatan penggalian untuk fiber optik sebelum memperbaiki bekas galian seperti semula, pihaknya akan melakukan aksi.
“ Ini proyek nasional, PT Telkom yang menunjuk pihak ke tiga tentunya harus betul-betul ketat dong mengenai K3 nya, karna tidak menutup kemungkinan lubang atau tumpukan bekas galian yang dibiarkan begitu saja tentu akan mengancam keselamatan pengguna jalan,” cetusnya
Pihaknyapun menuding, Dinas PUPR diduga main mata dengan pihak Telkom atau pihak ke tiga yang memiliki proyek galian fiber optik tersebut. Sebab sebelum dilaksanakan pekerjaan harusnya ada MoU terlebih dahulu dengan Dinas Terkait, dalam hal ini PUPR.
“ Legalitas nya seperti apa? saya heran, setiap tahun proyek galian kabel fiber optik hampir seperti ini hampir tidak diperbaiki seperti semula, digali kemudian ditutup lagi dengan material bekas galian dan pasir, sementara awalnya jalan itu kan bagus. Ada apa dengan PUPR kenapa bisa dibiarkan,. Itu kan jalan dibangun menggunakan uang rakyat, Apakah ada Agreetment, semacam MoU. Karna sebelum digali kan jalan itu bagus nah harusnya setelah selesai PUPR bisa menegur langsung, jangan menunggu keluhan. Baru ada teguran, harusnya pihak ke tiga itu langsung memperbsiki bekas galian tersebut setiap jalurnya seperti semula, baru maju lagi melakukan galian ke jalur lain, jangan terus digali dan mengabaikan bekas galian tersebut,” tutur Asep.
Ditambahkan Asep, Bahkan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika yang pada kesempatan Audensi turut hadir. Mengaku tidak tau lantaran tidak adanya kordinasi terkait Proyek galian pemasangan fiber optik tersebut.
“ Kadiskominfo saja tadi mengakunya tidak tau, karna tidak ada kordinasi, padahal kan itu untuk pemasangan Kabel fiber optik tentunya ada komunikasi dengan Diskominfo,” tandasnya.
Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Garut, Ir. Hj Luna Avriantini, MT saat dihubungi melalui Wats’app pribadinya menyebut, pihaknya akan melakukan peneguran dan memanggil pelaksana pekerjaan Proyek galian fiber optik tersebut.
“ Akan kmi tegur kembali dan memanggil yang bersangkutan,” Singkatnya.
Hingga berita ini terbit, belum ada keterangan resmi dari pihak PT Telkom ataupun pelaksana pekerjaan Galian fiber optik tersebut. (Indra R)
Editor : YF

Kasus seperti ini terjadi juga di sepanjang jalan Pangalengan-Cisewu-Caringin. Jln sempit, pinggirnya digali dan tidak dikembalikan spt semula, akibatnya banyak kendaraan yg terperosok. Mohon PT TELKOM bertanggungjawab. Pembangunan itu bukan harus merusak lingkungan!!!
Terimakasih atas komentarnya, semoga pihak terkait mengindahkan keluhan tersebut. Sehingga dapat segera diperbaiki.