Faktagarut.id (GARUT).- Tercatat sebanyak 511 Rumah warga yang dinyatakan rusak berat. Akibat gempa magnitudo 4,3 yang terjadi pada (1/2/2023) lalu di wilayah Kecamatan Pasirwangi dan Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Hal tersebut, disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut, Satria Budi saat ditemui awak media, dihalaman pendopo alun-alun Kabupaten Garut. Jumat (10/2/2023) siang.
“ Untuk keseluruhan ya? jumlah keseluruhan sementara di Kecamatan Pasirwangi, jumlahnya 339 dan jumlah di Samarang jumlahnya 172 jadi keseluruhannya 511, rinciannya ada dimasing-masing desa baik dikecamatan Pasirwangi atau Samarang. termasuk infrastruktur masuk 30 atau 50 persen dalam perhitungan, nanti bisa tanya ke Tim teknis ya,” kata ia
Lanjut disampaikan Kalak BPBD, jumlah data tersebut kata ia diperoleh dari hasil asesmen ahir penetapan rapat yang ditetapkan pada tanggal 8 February 2023 lalu.
BACA JUGA : Ratusan Rumah Rusak Akibat Gempa M 4,3 Yang Mengguncang Wilayah Garut
https://faktagarut.id/ratusan-rumah-rusak-akibat-gempa-m-43-yang-mengguncang-wilayah-garut/
“ Hasil penetapan rapat sudah ditetapkan dan sudah diputuskan oleh Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) bahwa jumlah keseluruhan terdampak akibat gempa bumi pada tanggal 1 Februari 2023 adalah 511,” jelasnya
Adapun upaya pemkab garut saat ini, sedang melakukan upaya sosialisasi guna penguatan infrastruktur atau struktur bangunan. Lantaran dilokasi terdampak diperkirakan kondisi rumah warga usianya dibawah 80 Han.
“ Kebetulan dilokasi terdampak itu rata-rata usia bangunannya dibawah 80-han, jadi kita upayakan dilokasi tersebut adanya penguatan struktur bangunan,” katanya
Berdasarkan hasil rapat, imbuh Satria Budi, pasca gempa. Kabupaten Garut tidak menetapkan status Tanggap Darurat (TD) bencana, dikarenakan tidak ada aktivitas masyarakat yang terganggu, sehingga status hanya menjadi pernyataan bencana gempa bumi.
Seperti kita ketahui, Gempa yang terjadi di wilayah Kecamatan Pasirwangi dan Samarang kabupaten Garut tersebut selain merusak ratusan rumah, juga menyebabkan ribuan jiwa mengalami dampak akibat gempa tersebut. Namun mereka tidak mengungsi di tenda darurat, melainkan ikut tinggal bersama sanak saudaranya.
“ mereka (warga-red) yang terdampak tidak ada yang mengungsi. Mereka tinggal bersama saudaranya,” jelas Kalak diakhir pembicaraan. (Indra R)