GARUT, http://FaktaIndonesia.com – Bertempat di Ballroom Hotel Harmoni, Jalan Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Senin (27/12/2021), Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP2S) Kabupaten Garut mendeklarasikan program Gerakan Makan Telur (Germatel) dengan tema “Sebutir Telur Setiap Hari Bagi Ibu Hamil dan Balita Sebagai Gerakan Percepatan Penurunan Stunting di Garut”. Gerakan ini dideklarasikan secara langsung oleh Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman, yang juga menjabat sebagai Ketua TP2S Kabupaten Garut, diikuti perwakilan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Timp Penggerak PKK Kabupate Garut, organisasi perempuan, dan ormas lainnya.
Wabup Garut mengatakan, Germatel ini merupakan gerakan yang bagus, akan tetapi harus diimbangi dengan air bersih. Ia mengimbau jangan sampai gizi yang masuk lewat telur tidak terserap secara maksimal akibat air yang tidak bagus.
Gerakan ini harus memiliki motor penggerak dan juga memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada, dengan harapan bisa melibatkan semua masyarakat.
“Yang kedua kan ini merupakan sebuah gerakan, kita harus sama-sama bareng-bareng gitu, ada motor penggeraknya ada lokomotifnya. Nah kita berharap ini juga menggunakan teknologi, menggunakan IT (atau) aktif di medsos dan sebagainya, agar ini semua masyarakat terlibat,” ujar Wabup Garut seusai acara Deklrasi Germatel.
dr. Helmi mengungkapkan, penanganan stunting ini merupakan sebuah gerakan kemanusiaan yang sangat mulia. Sehingga, ia mengajak seluruh pihak untuk semangat dalam rangka menurunkan angka stunting khususnya di Kabuaten Garut.
“Saya tadi minta coba kita semangatlah bahwa ini adalah sebuah gerakan kemanusiaan yang sangat mulia (dan) perintah Tuhan ini, nah kemudian juga harus dibuat tim-tim yang handal, baik tim di kabupaten, tim di kecamatan ataupun tim di desa, untuk melaksanakan sekaligus monitoring dan evaluasi (penanganan stunting),” ungkapnya.
Ia berharap dengan adanya Germatel ini mampu menyiapkan generasi unggul dan bisa membawa kemajuan untuk Kabupaten Garut.
Germatel sendiri merupakan impelementasi dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Loka Penelitian Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Pangandaran, selama 8 minggu di Kelurahan Sukanegla, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut. Salah seorang peneliti dari Loka Litbangkes Pangandaran, Mara Ipa, MB menuturkan, hasil penelitian dari makan 1 butir setiap hari selama 8 minggu menunjukkan peningkatan rata-rata tinggi badan sebesar 4.42 Centimeter, terhadap 100 anak Bawah Dua Tahun (Baduta) yang dipilih secara acak di Kelurahan Sukanegla, Kecamatan Garut Kota.
“Kita penelitian yang dilakukan adalah riset implementasi, jadi kita ada intervensi berupa literasi melalui edukasi kader sebagai Agent of chance nya selama 8 minggu, kemudian selain itu juga ada intervensi terkait gerakan makan telur setiap 1 butir telur satu hari selama 8 Minggu setiap hari, kemudian kita ukur sebelum intervensi dan sesudah intervensi dan hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan rata-rata tinggi badan sebesar 4,42 (cm), itu berdasarkan WHO antropometrinya,” kata Mara.
Mara juga memaparkan, konsumsi makan telur ini sudah banyak dilakukan di negara luar dan terbukti sebagai upaya yang cukup efektif untuk mencegah stunting.
“Mudah-mudahan dengan hasil penelitian ini dan kemudian ditindaklanjuti oleh Pak Wabup sendiri, bisa semakin luas programnya dan memang terealisasi dan itu sudah terbukti hasil penelitian di negara luar sudah banyak dilakukan dan terbukti memang sebagai upaya yang cukup efektif untuk mencegah stunting,” paparnya.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut, dr. Tri Cahyo Nugroho, menjelaskan bahwa Germatel ini merupakan gerakan membudayakan ibu hamil dan balita yang ada di Garut untuk makan 1 telur tiap hari.
“Soalnya kalau harus selalu diberikan telur (oleh pemerintah) maka nanti akan menunggu, tapi kalau ini sudah menjadi hobi, masyarakat senang makan telur, bakal menjadi culture yang bagus sekali, (meski begitu) pemerintah tetap akan memberikan stimulan tentunya, di awal kita akan memberikan stimulan,” jelas dr. Tri.
Guna menyukseskan gerakan ini, lanjut dr. Tri, pihaknya diinstruksikan oleh Wabup Garut untuk mensosialisasikan Germatel ini secara masif melalui media sosial.
“Jadi tadi diamanatkan oleh Pak Wakil Bupati agar gerakan ini betul-betul mengakar sampai masyarakat gimana caranya, sampai beliau (menyarankan mengajak) ayo lewat Facebook, lewat IG, lewat WA, lewat influencer bahkan kalau perlu, biar masyarakat betul-betul menyukai telur ini.” tandasnya.(**)
editor : j wan