Faktagarut.id || GARUT.- Sebagai mantan Ibu Kota Kewadanaan di Wilayah Garut Selatan, Kecamatan Bungbulang memiliki tingkat kemajuan ekonomi yang cukup baik dibandingkan kecamatan lainnya di wilayah yang sama. Hal ini terbukti dengan tersedianya infrastruktur transfortasi yang menunjang serta iklim perdagangan yang makin maju.
Sektor pendidikan yang kerap kali dijadikan salah satu indicator penilaian Index Pembangunan Manusia(IPM) khusus bidang kemampuan pengetahuan masyarakat melalui baca tulis dan rata-rata jumlah tahun bersekolah, Kecamatan Bungbulang patut diacungi jempol, selain angka harapan hidup tentunya dan pendapatan riil per kapitanya setiap orang.
Salah satu tokoh Pendidikan yang sudah malang melintang dikenal seantero Bungbulang dan Kabupaten Garut pada umumnya adalah Ikhsan Ahmad Jami’at, S.Pd., M.Si, sehari-hari bertugas sebagai Kepala Sekolah di SMK PGRI Bungbulang. Awak media mencoba menemuinya untuk mengetahui sejauh mana fungsi dan peranan SMK PGRI Bungbulang di dalam kancah Pendidikan selama ini dan ke depan.
“SMK PGRI Bungbulang berdiri sejak tahun 2002 oleh prakarsa sekitar 18 orang pendiri yang
keseluruhannya merupakan insan-insan pendidik, dibawah pembinaan dan pengawasan YPLP PGRI Provinsi Jawa Barat”, ungkap Ikhsan mengawali pembicaraan dengan semua awak media. Senin (24 Juni 2024).
Lebih lanjut Ikhsan menerangkan bahwa pada saat ini SMK PGRI Bungbulang memiliki jumlah siswa sekitar 484 orang yang tersebar dari kelas 10 s.d. kelas 12 di 4 jurusan Pendidikan yang sedang dijalankannya. Diantaranya di bidang Keahlian Bisnis & Manajemen pada Program Keahlian Manejemen Perkantoran & Layanan Bisnis dengan Konsentrasi Keahlian di bidang Manajemen Perkantoran.
Kemudian masih di bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen pada Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga dengan Konsentrasi Keahlian dibidang Akuntansi. Selanjutnya dibidang Teknologi Informasi pada Program Keahlian Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi dengan Konsentrasi Keahlian dibidang Teknik Komputer & Jaringan. Dan terakhir di bidang Teknologi Manufaktur dan Rekayasa pada Program Keahlian Teknologi Otomotif dengan Konsentrasi Keahlian di bidang Teknik Sepeda Motor.
“Saat ini kami dengan ketersediaan tenaga pengajar sekitar 25 orang terus berjuang mengatasi berbagai kendala dan kebutuhan masyarakat. Hasilnya alhamdulillah walau belum sesuai harapan kami, para lulusan sudah banyak yang mandiri dengan membuka usaha bengkel maupun kegiatan usaha lainnya, selain tentunya yang melanjutkan ke perguruan tinggi”, imbuh Ikhsan.
Salah satu kebutuhan yang mendesak harus segera tersedia bagi SMK PGRI Bungbulang adalah tersedianya sarana prasarana laboratorium untuk uji coba dan berbagai peralatan praktek bagi siswa didik.
“Jika hal itu sudah bisa kami sediakan, kami yakin kami mampu menjadi yang terdepan dalam menyiapkan generasi muda bangsa yang siap kerja maupun siap karya, dan tentunya SMK PGRI Bungbulang akan terus berjuang sekeras mungkin agar para lulusan mampu menjawab kebutuhan zaman yang kian berkembang dengan pesat”, tutur Ikhsan dengan penuh semangat. ketika awak media menanyakan kemungkinan apakah ada pihak-pihak tertentu yang mencoba mengail di air keruh, Ikhsan sang kepala sekolah menggelengkan kepala menandakan bahwa selama dirinya menjabat sebagai Kepala Sekolah di SMK PGRI Bungbulang tidak pernah ada yang coba-coba berbuat aneh-aneh dengan dalih apapun.
“Selama ini banyak wartawan dari berbagai media cetak maupun elektronik yang bersilaturakhmi ke sekolah kami, termasuk tementemen dari berbagai LSM, semuanya baik-baik dan kami terima dengan baik pula. Mungkin mereka temen-temen semua sudah pada pada memahami bahwa sector pendidikan merupakan kebutuhan pokok masyarakat maju dewasa ini. Jadi ngapain diorek-orek malahan wajibnya di dorong maksimal guna menghadapi tantangan global yang kian tajam”, pungkas Ikhsan.
Diakhir kunjungan kami ke SMK PGRI Bungbulang kami mendapat pesan dari Kepala Sekolah tersebut, bahwa apabila ada pihak yang kurang puas dengan pelayanannya dan akan memperkarakan hal tersebut, pihak SMK PGRI Bungbulang sudah menggandeng Advocat Peradi untuk menjembatani hal-hal seperti itu. (*)