Faktagarut.id || GARUT.- Hujan deras yang mengguyur sejak sore hingga menjelang pagi hari kemarin. Senin (3 Maret 2024) mengakibatkan beberapa pemukiman di beberapa kecamatan atau wilayah terjadinya banjir.
Bahkan banjir yang terjadi dengan ketinggian rata-rata mencapai lutut orang dewasa tersebut mengakibatkan beberapa bangunan rumah tergenang air yang meluap dari beberapa Daerah Irigasi (DI) Sungai dan saluran drainase yang rata-rata tersumbat akibat sampah.
Bahkan dilihat dari Sebaran Kejadian Bencana Alam BPBD Kabupaten Garut periode 1 Januari – 3 Maret 2025. Bencana bancir terlihat paling tinggi terjadi di kabupaten garut.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Garut drg.Lutfianisa Putri Karlina menyampaikan. Saluran Irigasi sungai atau Drainase yang mengakibatkan terjadinya luapan banjir akibat belum selesainya permasalahan dari Hulu hingga ke Hilir.
“ Kalau kita ngomongin garut mengenai banjir, dari hulu hingga ke hilir kita belum beres. Kalau ngomongin hulu sungai atau alih fungsi lahan itumah jangka panjang PR Besar, tapi kalau ngomongin soal kesadaran masyarakat itu tentunya menjadi PR kami,” ujar Wabup
Lanjutnya kata ia, pihaknya sudah membahas dengan Bupati Garut dan jajaran SKPD terkait jangka pendek untuk mitigasi.
“ Tadi pagi kita sudah membahas dengan pak Bupati dan SKPD terkait. Bahkan pemaparan dari Kadis PUPR dan beberapa Kadis lainnya, penyebab utama irigasi. Sedimentasi dan yang dibutuhkan saat ini pembersihan,” katanya.
Lebih lanjut lagi disampaikan Wakil Bupati Garut, bahwasanya penyelesaian banjir tidak hanya mengandalkan pemerintah. Ada hal yang lebih penting daripada itu yakni tentang kesadaran. Membuang sampah, memelihara irigasi atau saluran drainase rumah masing-masing.
“ Tadi pak Bupati sudah menginstruksi kan kepada seluruh jajaran SKPD beserta dengan perangkat kecamatan, sampai perangkat Desa atau Kelurahan untuk mengadakan bersih-bersih langsung. Minimalnya bisa mengatasi masalah banjir dalam jangka pendek,” Jelasnya
Ia juga menyampaikan terkait korban yang terkena dampak akibat banjir atau yang membutuhkan bantuan sosial, tentunya Dinas sosial sudah ada mitigasinya dan BPBD. Ungkapnya. (Indra R)
